Jumat, 14 Oktober 2016

Pengenalan Intelligent Agent

(Woro Saraswati 1c114323, Siti Mediana .F. 1a114368, Imas Yunitasari 12345)
Agen adalah segala sesuatu yang dapat melihat/ mengartikan/ mengetahui (perceiving) linkungannya melalui alat sensor (sensors) dan bertindak (acting) melalui alat aktuator (actuators). Dalam Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligent), sebuah Agen Cerdas (Intelligent Agent) adalah sebuah entitas otonom yang mengamati dan bertindak berdasarkan suatu lingkungan (yaitu sebuah agen) dan mengarahkan aktivitasnya ke arah pencapaian tujuan (yakni, rasional).

Tugas AI (Agent Intelligent) adalah untuk merancang sebuah agen, yaitu sebuah fungsi yang mengimplementasikan pemetaan agen dari persepsi terhadap tindakan. Program ini akan berjalan pada beberapa jenis perangkat komputasi, yang disebut arsitektur. Secara umum, arsitektur membuat persepsi dari sensor yang tersedia untuk program, menjalankan program, dan umpan pilihan program aksi terhadap efektor seperti yang dihasilkan.


Agen Kecerdasan dapat juga belajar atau menggunakan pengetahuan untuk mencapai tujuan mereka. Agen Kecerdasan sering digambarkan secara skematik sebagai sistem fungsional abstrak mirip dengan program komputer.

 A.    Agent dan Rasional Lingkungannya

·  Manusia sebagai agent : mata, telinga dan organ lainnya sebagai sensors; tangan, kaki, mulut dan bagian tubuh lainnya sebagai actuators.
·  Robot sebagai agent : kamera dan pejejak infra merah sebagai sensors; berbagai motor pengerak sebagai actuators.
·  Software sebagai agent : tekanan pada keyboard, isi file dan paket paket pada jaringan sebagai masukan sensors; tampilan pada layar, penulisan file dan pengiriman paket jaringan sebagai keluaran actuators. 

 B.   Rasional
·  Sebuah agen haruslah mengarah kepada “lakukan hal yang benar”. Berdasarkan kepada apa yang dapat dipahaminya dan tindakan yang dapat dilakukannya. Tindakan yang benar adalah tindakan yang akan menyebabkan agen tersebut paling berhasil.


·  Misalnya, ukuran performance: sebuah kriteria objektif untuk keberhasilan sebuah perilaku agen. 
   Misalnya, ukuran performance dari sebuah agen vacuum-cleaner dapat berupa besarnya jumlah debu yang dibersihkan, jumlah waktu yang dihabiskan, jumlah listrik yang dikonsumsi, jumlah kebisingan yang dihasilkan, dan lain-lain.

·  Agen rasional: untuk setiap deretan persepsi yang mungkin, sebuah agen rasional hendaklah memilih satu tindakan ang diharapkan memaksimalkan ukuran performance-nya, dengan adanya bukti yang diberikan oleh deretan persepsi dan apapunpengetahuan terpasang yang dimiliki agen itu.

·   Rasionalitas berbeda dari omniscience (tahu segala/all-knowing dengan pengetahuan tak berhingga).
·  Agen dapat melakukan tindakan untuk memodifikasi persepsi masa depan sedemikian hingga dapat memeroleh infoemasi yang berguna (pengumpulan infoemasi, eksplorasi).

·  Sebuah agen adalah otonom (autonomous) apabila perilakunya ditentukan oleh pengalamannya sendiri (dengan kemampuan belajar dan beradaptasi). 

 C.    PEAS (Performance, Meansure, Actuators, Sensors)

Untuk merancang sebuah agen rasional kita harus menentukan lingkungan tugasnya.
PEAS deskripsi lingkungan :
     - Kinerja (Performance)
     - Lingkungan Hidup (Meansure)
     - Aktuator (Actuators)
     - Sensor (Sensors)

Contoh-Contoh
Agent : Sistem Diagnosis Medis
-    Performance measure: Kesembuhan pasien, biaya minim, sengketa
-    Environment: Pasien, pegawai rumah sakit
-    Actuators: Layar monitor (pertanyaan, test, perawatan, rujukan)
-    Sensors: Keyboard (gejala, temuan, pertanyaan pasien)
Agent: Robot pengutip-sukucadang
-    Performance measure: % komponen pada tempat penampungan yang sesuai
-    Environment: ban berjalan dengan sukucadang, kotak
-    Actuators: lengan bergabung dengan tangan
-    Sensors: kamera, bergabung sensor sudut
Agent: Interaktif guru Bahasa Inggris
-    Performance measure: memaksimalkan nilai siswa pada tes
-    Environment: sekumpulan mahasiswa
-    Actuators: tampilan layar (latihan, saran, koreksi)
-    Sensors: keyboard

D.  Tipe-Tipe Agen

1. Goal-Based 




   Goal-based agents memperluas pada kemampuan model-based agents, dengan menggunakan "goal" informasi. Tujuan informasi menggambarkan kondisi yang diinginkan. Hal ini memungkinkan agen cara untuk memilih diantara beberapa kemungkinan, memilih satu yang mencapai negara tujuan. Search dan planning adalah sub bidang kecerdasan buatan yang ditunjukan untuk urutan tindakan menemukan bahwa tindakan mencapai tujuan agen.


Dalam beberapa kasus goal-based agent tampaknya kurang efisien, itu lebih fleksibel karena pengetahuan yang mendukung keputusan diwakili secara eksplisit dan dapat dimodifikasi. Meningkatkan tujuan-tujuan :

- Memilih tujuan dari tujuan-tujuan yang berbenturan
- Memilih dengan tepat beberapa tujuan memiliki kemungkinan berhasil.


2. Utility-based


   “Goal” tidak cukup untuk menghasilkan perilaku berkualitas tinggi. Ada banyak urutan tindakan untuk mencapai tujuan, tetapi beberapa yang lebih cepat, lebih aman, lebih dapat diandalkan, atau lebih murah daripada yang lain. Tujuan hanya memberikan perbedaan antara kondisi "bahagia" dan "tidak bahagia", sedangkan ukuran kinerja yang lebih umum harus memungkinkan perbandingan beberapa urutan kondisi yang berbeda jika agen ingin mencapai tujuan.
    Terminologi yang dipergunakan untuk mengatakan bahwa jika satu kondisi lebih disukai daripada kondisi yang lain, itu mempunyai utilitas yang lebih tinggi untuk agen.


3. Learning





Semua program-program agent terdahulu mendeskripsikan metode untuk memilih tindakan-tindakan (actions).










E. JENIS-JENIS LINGKUNGAN
-    Fully observable (vs. Partially observable): sensor-sensor sebuah agen memberinya akses ke keadaan lengkap lingkungannya pada setiap jangka waktu.
-  Deterministic (vs. Stochastic): keadaan lingkungan berikutnya sepenuhnya ditentukan oleh keadaan sekarang dan tindakan yang dilaksanakan oleh agen. (Jika lingkungan itu deterministik kecuali untuk tindakan agen-agen lain, maka lingkugannya adalah strategic).
-    Episodic (vs. Sequential): pengalaman agen dibagi ke dalam “episode-episode” atomik (setiapepisode terdiri dari si agen) memahami (perceiving) dan kemudian melaksanakan satu tindakan, dan pilihan tindakan dalam tiap episode hanya tergantung pada episode itu sendiri.
-   Static (vs. Dynamic): lingkungan tidak berubah selagi agen direncanakan (deliberating). (Lingkungan adalah semidynamic jika lingkungan itu sendiri tidak berubah dengan berjalannya waktu tetapi skor performa agen berubah).
-      Discrete (vs. Continuous): sejumlah terbatas persepsi dan tindakan yang khas dan terdefinisi baik.
-  Single agent (vs. Multiagent): sebuah agen yang mengoperasikan dirinya sendiri dalam sebuah lingkungan.
-     Jenis lingkungan sangat menentukan rancangan agen

Imas Yunitasari (15114235)
Siti Mediana .F. (1a114368)

sumber:


mata kuliah:
Peng. Teknologi Sistem Cerdas #

Tidak ada komentar:

Posting Komentar