# Pengertian
Sebelum membahas definisi
perkembangan dan perubahan organisasi, ada baiknya kita mengetahui arti dari
perkembangan dan perubahan itu sendiri.
Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, perkembangan adalah perihal berkembang. Selanjutnya, kata berkembang
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ini berarti mekar terbuka atau membentang,
menjadi besar, luas, dan banyak, serta menjadi bertambah sempurna dalam hal
kepribadian, pikiran, pengetahuan, dan sebagainya. Dengan demikian, kata
"berkembang" tidak saja meliputi aspek yang berarti abstrak seperti
pikiran dan pengetahuan, tetapi juga meliputi aspek yang bersifat konkret.
Secara singkat, perkembangan adalah proses atau tahapan pertumbuhan ke arah
yang lebih maju.
Dari penjelasan diatas dapat
disimpulkan secara singkat bahwa, Perkembangan dan Perubahan Organisasi adalah
suatu proses atau tahapan meluasnya sebuah organisasi ke arah yang lebih baik.
A.
Faktor Faktor Perubahan Organisasi
Sebuah perubahan dan
pengembangan dapatlah terjadi pada apapun dan siapapun tidak terkecuali dengan
organisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan,
namun perubahan tidak dapat dihindari namun harus di hadapi.
Umumnya perubahan dapat
terjadi karena 2 faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
1.
Faktor Internal
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang bersangkutan, yang dapat
berasal dari berbagai sumber. Problem yang sering timbul berkaitan dengan
hubungan sesama anggota organisasi pada umumnya menyangkut masalah komunikasi
dan kepentingan masing-masing anggota. Proses kerjasama yang berlangsung dalam
organisasi juga kadang-kadang merupakan penyebab dilakukannya perubahan.
Problem yang timbul
dapat menyangkut masalah sistem kerjasamanya. Sistem kerjasama yang terlalu
birokratis atau sebaliknya dapat menyebabkan suatu organisasi menjadi tidak
efisien. Sistem birokrasi (kaku) menyebabkan hubungan antar anggota menjadi
impersonal yang mengakibatkan rendahnya semangat kerja dan pada gilirannya
produktivitas menurun, demikian sebaliknya. Perubahan yang harus dilakukan akan
menyangkut struktur organisasi yang digunakan.
Hubungan antar
anggota yang kurang harmonis juga merupakan salah satu problem yang lazim
terjadi. Seperti problem antara atasan dan bawahan (biasanya menyangkut
pengambilan keputusan dan komunikasi) dan problem yang menyangkut hubungan
sesama anggota yang kedudukannya setingkat.
Contoh Faktor Internal :
a. Problem hubungan antar anggota ; f. Perubahan tujuan organisasi ;
b. Problem dalam proses kerja sama ; g. Perluasan wilayah operasi tujuan
organisasi ;
c. Problem keuangan ; h. Perubahan
kebijakan lingkungan ;
d. Sikap dan perilaku dari anggota
organisasi ;
e. Volume kegiatan yang semakin
bertambah banyak.
2.
Faktor Eksternal
Adalah penyebab
perubahan yang berasal dari luar, atau sering disebut lingkungan. Organisasi
bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Oleh
karena itu, jarang sekali suatu organisasi melakukan perubahan besar tanpa
adanya dorongan yang kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu
terjadi karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan
organisasi yang termasuk faktor eksternal adalah perkembangan teknologi, faktor
ekonomi, dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan
kemajuan teknologi juga merupakan penyebab penting dilakukannya perubahan.
Penggantian perlengkapan lama dengan perlengkapan baru yang lebih modern
menyebabkan perubahan dalam berbagai hal, misalnya prosedur kerja, kualitas dan
kuantitas tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, sistem
penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-bagian yang ada
dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena adanya perlengkapan baru.
Contoh faktor eksternal:
a. Politik ; c. Kebudayaan ; e.
SDA ; g. Sosiologi.
b.
Hukum ; d. Teknologi ; f. Demografi ;
B.
Ciri Ciri Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki
ciri-ciri sebagai berikut :
· Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan
perubahan organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu organisasi.
· Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak
yang akan terkena dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
· Menekankan cara-cara baru yang diperlukan
untuk meningkatkan kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam
organisasi.
· Mengandung nilai humanistik dimana
pengembangan potensi manusia menjadi bagian terpenting.
· Menggunakan pendekatan komitmen sehingga
selalu memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi
antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
·
Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral
di suasana yang utuh.
· Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya
meningkatkan efektivitas organisasi. Apabila selama ini kita hanya mengenal
pembelajaran pada tingkat individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen
telah mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara
sederhana dapat diartikan sebagai organisasi yang secara terus menerus
melakukan perubahan diri agar dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi,
memanfaatkan tekhnologi, memberdayakan sumber daya, dan memperluas area
belajarnya agar mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
C.
Metode Pengembangan Organisasi
Pengembangan organisasi
adalah sekumpulan metode perubahan yang mencoba untuk meningkatkan efektivitas
dari sebuah organisasi dan keberadaan karyawan. Pengembangan organisasi
memberikan perhatian kepada nilai dari seorang manusia dan pengembangan secara
organissi, kolaborasi dan proses yang partisipatif. Apa saja metode dalam
pengembangan organisasi?
1.
Latihan Kepekaan/ Sensitivity Training
Latihan kepekaan ini merupakan
metode awal dari perubahan prilaku, melalui interaksi kelompok yang tak
terstruktur, dimana setiap anggota dalam kelompok diajak berkumpul bersama
dalam suasana yang bebas dan terbuka dimana setiap partisipan mendiskusikan
diri mereka sendiri dan proses interaksi mereka. Dengan latihan kepekaan ini
mendorong setiap anggota memiliki kesadaran dan kepekaan terhadap diri sendiri
dan orang lain, meningkatkan empati kepada orang lain, meningkatkan listening
skill atau keahlian dalam mendengarkan pendapat orang lain, meningkatkan
keterbukaan dan toleransi kepada orang lain.
2.
Pendekatan Survey Umpan Balik/ Survey
Feedback Approach
Alat yang dapat dipergunakan
untuk menilai prilaku dari anggota sebuah organisasi dan mengindentifikasi
jarak perbedaan diantara persepsi dari masing-masing anggota adalah dengan
menggunakan survey feedback dimana setiap anggota dapat berpartisipasi
didalamnya. Hasil dari survey ini kemudian ditabulasikan dan dianalisa.
Pendekatan ini kemudian dapat memberikan informasi yang bermanfaat mengenai perilaku
karyawan untuk pengambilan keputusan. Namun bagaimana pun, kita mengatuhi bahwa
setiap individu dipengaruhi oleh banyak faktor ketika mereka merespon survey
tersebut. Hal inilah yang harus dimonitor oleh manajemen.
3.
Proses Konsultasi
Proses konsultsi adalah
sebuah pertemuan antara sebuah konsultan dengan client untuk memahami proses
pengembangan organisasi yang dilakukan dimana seseorang (karyawan) harus
mengatasi dan mengindentifikasi hal-hal apa saja yang perlu diperbaiki atau
ditingkatkan. Konsultan dan client ini bukan hanya berarti pihak ketiga, tetapi
juga bisa jadi antara karyawan dengan atasan langsungnya. Proses konsultasi ini
hampir mirip dengan latihan kepekaan, namun pada latihan kepekaan lebih
menekankan kepada tugas, sedangkan proses konsultasi lebih kepada memberikan
pemahaman. Dengan lebih paham, maka diharapkan tingkat penolakan akan lebih
dapat berkurang.
4.
Membangun Tim
Setiap organisasi pada
dasarnya sangat mengandalkan pada sekumpulan orang untuk dapat menyelesaikan
tugas secara kelompok. Proses pembangunan ttim menggunakan interaksi yang
sangat tinggi dalam aktivitas sebuah kelompok untuk meningkatkan kepercayaan
dan keterbukaan diantara sesama anggota tim, meningkatkan kemampuan untuk
berkoordinasi dan meningkatkan performa tim. Jadi proses membangun tim ini
dilakukan dengan meningkatkan interaksi diantara sesama anggotanya.
5.
Pengembangan Antar Kelompok
Salah satu area yang mendapatkan penekan yang
penting dalam pengembangan organisasi adalah mencegah terjadi konflik yang
disfungsional (konflik yang tidak produktif) yang terjadi diantara kelompok.
Pengembangan antar kelompok atau intergroup development bertujuan untuk merubah
prilaku, stereotype, dan perspesi tentang kelompok lain. Contoh misalkan unit
bisnis menganggap (stereotype) unit financial sebagai sekumpulan orang-orang
yang kaku, tidak memahami dinamika bisnis. Tujuan utama adalah untuk
meningkatkan hubungan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
6.
Appreciative Inquiry
Appreciative inquiry
bertujuan untuk mengidentifikasi kualitas-kualitas yang unik dan kekuatan yang
istimewa yang dimiliki oleh sebuah organisasi, yang kemudian dapat menjadi
dasar untuk peningkatan performa atau kinerja. Metode ini sedikit berbeda
dengan metode pengembangan organisasi yang lain karena appreciative inquiry
tidaklah menekankan pada permasalahan-permasalahan yang terjadi, tetapi
menekankan pada kesuksesan sebuah organisasi.
Sumber :
http://dhonynouvo.blogspot.co.id/2014/10/perkembangan-dan-perubahanorganisasi-di.html Diposkan
oleh Dhony Setyawan pada tanggal 08 Oktober 2014 pukul 09.52
http://bondynamikaze.blogspot.co.id/2013/01/faktor-faktor-perubahan-organisasi.html
Diposkan oleh Bondan Bagaskoro pada tanggal 15 Januari 2013.
Diposkan oleh Kanissa Putri pada tanggal 27
November 2013 pukul 2:34 AM.
https://fakhrurrojihasan.wordpress.com/2015/08/06/6-metode-pengembangan-organisasi/ Diposkan
oleh Fakhrurroji Hasan pada tanggal 06 Agustus 2015.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar