Minggu, 01 November 2015

NERACA LAJUR

A. Pengertian Neraca Lajur

Neraca lajur adalah suatu kertas berkolom-kolom (berlajur-lajur) yang dirancang untuk menghimpun semua data akuntansi yang dibutuhkan pada saat perusahaan akan menyusun laporan-laporan keuangan dengan cara yang sistematis. Neraca lajur biasa disebut kertas kerja (work sheet).
Neraca lajur sebenarnya bukan bagian dari catatan-catatan akuntansi yang formal. Neraca lajur sangat bermanfaat untuk memeriksa data yang akan disajikan dalam laporan keuangan. Dalam neraca lajur, saldo akun-akun buku besar disesuaikan, diseimbangkan dan disusun menurut cara-cara yang sesuai dengan penyusunan akun-akun dalam laporan keuangan.
Neraca lajur bukan laporan keuangan. Oleh karena itu neraca lajur tidak perlu dipublikasikan pada pihak luar. Neraca lajur tidak dapat menggantikan kedudukan catatan-catatan akuntansi atau laporan-laporan keuangan, melainkan semata-mata hanya merupakan alat pembantu untuk menyusun laporan keuangan.
Tujuan pembuatan neraca lajur :
1.   Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan
2.   Untuk menggolongkan dan meringkas informasi dari neraca saldo dan data penyesuaian sehingga merupakan persiapan sebelum disusun laporan keuanganyang formal.
3. Untuk mempermudah menemukan kesalahan yang mungkin dilakukan dalam  membuat jurnal penyesuaian

B.  Penyusunan Neraca Lajur

Penyusunan neraca lajur dimulai dari neraca saldo sebelum diadakan penyesuaian dan kemudian dengan memasukkan data-data penyesuaian dapatlah ditentukan data-data yang akan dicantumkan dalam laporan keuangan. Dalam prakteknya bentuk neraca lajur yang banyak digunakan terdiri dari lima pasang kolom dimana tiap-tiap pasang kolom terdiri atas kolom debet dan kredit.
Jumlah laba bersih diatas dimasukkan ke dalam sisi debit kolom rugi-laba sebagai angka pengimbang dan juga pada baris yang sama dimasukkan ke dalam sisi kredit kolom neraca. pada kolom nama akun di beri keterangan laba bersih untuk menjelaskan angka tersebut. Langkah terakhir adalah menjumlahkan kembali kolom rugi-laba dan kolom-kolom neraca. jumlah sisi debit dan jumlah sisi kredit kedua kolom tersebut harus sama.
Alasan dimasukkannya laba bersih dalam sisi kredit kolom neraca adalah karena laba mengakibatkan modal bertambah. Apabila jumlah debit kolom neraca tidak sama dengan jumlah sisi kreditnya, maka hal ini berarti bahwa dalam pembuatan neraca lajur tersebut telah terjadi kesalahan.
Seandainya jumlah sisi debit kolom rugi-laba > jumlah sisi kreditnya, maka selisih kedua sisi tersebut menunjukkan rugi bersih. Jumlah rugi bersih tersebut dimasukkan kedalam sisi kredit kolom rugi-laba sebagai angka pengimbang, dan pada baris yang sama juga dimasukkan pada sisi debit kolom neraca, sehingga jumlah kedua sisi dari kolom rugi-laba dan kolom neraca akan seimbang.
Adapun prosedur penyusunan neraca lajur adalah sebagai berikut :
1.   Memasukkan saldo-saldo yang terdapat dalam rekening buku besar ke dalam kolom Neraca Saldo (NS) pada formulir neraca lajur, di mana jumlah debit dengan jumlah kredit harus sama.
2.   Membuat jurnal penyesuaian dengan menganalisis data dan memasukkan ke dalam neraca lajur kolom Ayat Penyesuaian (AP).
3.   Menjumlahkan atau mencari selisih antara kolom Neraca Saldo dengan kolom Ayat Penyesuaian, dan mengisi kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan (NSD).
4.   Memindahkan jumlah-jumlah di dalam kolom Neraca Saldo setelah Disesuaikan ke dalam kolom Laba/Rugi dan kolom Neraca.
a.    Untuk rekening riil atau neraca yakni rekening Harta, Utang, dan Modal, harus dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Neraca.
b. Untuk rekening nominal atau laba rugi yakni rekening Pendapatan dan Beban, harus dipindahkan ke dalam neraca lajur kolom Laba/rugi.
5.   Menjumlahkan kolom laba rugi dan neraca. Seandainya kolom laba rugi lebih besar sebelah kredit, berarti laba, maka jumlah laba dipindahkan ke kolom neraca sebelah kredit. Sebaliknya, jika jumlah dalam kolom laba rugi lebih besar sebelah debit berarti rugi, maka jumlah rugi dipindahkan ke kolom neraca sebelah debit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar