Kamis, 26 November 2015

KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI



A.   Pengertian Komunikasi

Komunikasi berasal dari bahasa latin yaitu "Communis" atau "common" dalam bahasa Inggris yang berarti sama. Berkomunikasi berarti kita berusaha mencapai kesamaan makna "commonness", atau dengan ungkapan lain melalui informasi kita mencoba untuk berbadi Informasi, gagasan atau sifat dengan partisipan lain.
Devinisi komunikasi menurut para ahli, yaitu sebagai berikut :
Menurut Hovland, Janis & Kelley : 1953, Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang-orang lainnya (khalayak).
Menurut Berelson dan Stainer : 1964, Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-lain.
Menurut Lasswell : 1960, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
Menurut Gode : 1959, Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih.
Menurut Barnlund : 1964, Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
Menurut Ruesch : 1957, Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan.
Menurut Weaver : 1949, Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lainnya.  

Dari beberapa devinisi komunikasi menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan devinisi komunikasi secara umum adalah salah satu cara manusia berhubungan dengan membentuk, penyampaian, dan pengolahan pesan atau informasi kemudian diterima oleh antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Komunikasi antar manusia hanya bisa terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, media, penerima, dan efek.

B.   Unsur-Unsur Komunikasi

1. Sumber atau Komunikator. Semua peristiwa komunikasi akan melinatkan sumber sebagai pembuat atau pengirim informasi. Dalam komunikasi antarmanusia, sumber bisa terdiri dari satu orang, tetapi bisa juga dalam bentuk kelompok misalnya partai, organisasi atau lembaga.
2.  Pesan. Pesan yang dimaksud dalam proses komunikasi adalah sesuatu yang disampaikan pengirim kepada penerima. Pesan atau informasi dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya bisa berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasihat atau propaganda. (Hafied Cangara, 2008;22-24).
3.   Media. Media adalah alat sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Contohnya media massa. Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi (Hafied Cangara, 2008;123-126).
4.  Penerima atau Komunikan. Penerima adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirim oleh sumber.  Penerima bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelempok, partai atau negara. Penerima adalah elemen penting dalam proses komunikasi, karena dialah yang menjadi sasaran dari komunikasi. Jika suatu pesan tidak diterima oleh penerima, akan menimbulkan berbagai macam masalah yang sering kali menuntut perubahan, apakah pada sumber, pesan, atau saluran.
5.  Pengaruh atau efek. Pengaruh atau efek adalah perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh penerima sebelum dan sesudah menerima pesan. Pengaruh ini biisa terjadi pada pengetahuan, sikap dan tingkah laku seseorang. Oleh karena itu, pengaruh bisa juga diartikan perubahan atau pengetahuan, sikap, dan tindakan seseorang sebagai akibat penerimaan pesan.

C.   Cara Menyalurkan Ide Melalui Komunikasi



Dalam menyalurkan solusi dan ide melalui komunikasi solusi yang diberikan tidak diambil seenaknya saja, tetapi ada penyaringan dan seleksi, manakah solusi yang terbaik yang akan diambil, dan yang akan dilaksanakan oleh organisasi tersebut agar mencapai tujuan, serta visi, misi suatu organisasi.
Ada beberapa cara menyalurkan ide melalui komunikasi, akan tetapi dalam prakteknya proses komunikasi harus melalui tahapan-tahapan yang kadang-kadang tidak begitu mudah. Adapun tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1.   Ide (gagasan) oleh sender.
2. Perumusan yaitu dalam perumusan ini ide si sender disampaikan oleh kata-kata.
3. Penyaluran (transmitting) yaitu penyaluran ini bisa lisan, tertulis, simbol maupun isyarat, dsb.
4. Tindakan yaitu tindakan ini sebagai contoh perintah-perintah dalam organisasi dilaksanakan.
5.   Pengertian yaitu kata-kata si sender dalam perumusan tadi dijadikan ide oleh si penerima.
6. Penerimaan yaitu ide atau informasi ini diterima oleh penangkap berita (receiver).
        Dalam membina kerjasama dalam kelompok inilah yang nantinya digunakan dalam rangka membina koordinasi organisasi kesatuan gerak dan arah yang sesuai dengan arah dan tujuan organisasi. Agar tercapai koordinasi dalam kerjasama, pada organisasi itu sangat penting dilaksanakannya komunikasi yang tepat dan se-efektif mungkin sehingga koordinasi dan kerja sama benar-benar dilaksanakan dengan tepat juga.

D.  Hambatan-hambatan Komunikasi Dalam Organisasi
1.   Hambatan Teknis
Keterbatasan fasilitas dan peralatan komunikasi. Dari sisi teknologi semakin berkurang dengan adanya temuan baru dibidang kemajuan teknologi, komunikasi dan informasi. Sehingga saluran komunikasi dapat diandalkan dan efisien sebagai media komunikasi.
Menurut Chruden dan Sherman, dalam bukunya Personnel Management : 1976, jenis hambatan teknis dalam komunikasi, yaitu :
            a.   Tidak adanya rencana dan prosedur kerja yang jelas.
            b.   Kurangnya informasi atau penjelasan.
            c.    Kurangnya keterampilan membaca.
            d.   Pemilihan media (saluran) yang kurang tepat.

2.   Hambatan Semantik
Gangguan semantik menjadi hambatan dalam proses penyampaian pengertian atau ide secara efektif. Definisi semantik sebagai studi atas pengertian, yang diungkapkan lewat bahasa.
Kata-kata membantu proses pertukaran timbal balik arti dan pengertian (komunikan dan komunikator), tapi seringkali proses penafsirannya keliru. Tidak adanya hubungan antara simbol dan dengan apa yang di simbolkannya dapat mengakibatkan data yang dipakai ditafsirkan sangat berbeda dari apa yang dimaksudkan sebenarnya.
Untuk menghindari misi komunikasi yang seperti ini, seorang komunikator harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan karakteristik komunikannya, dan melihai kemungkinan penafsirannya terhadap kata-kata yang dipakai.

3.   Hambatan Manusiawi
Terjadi karena adanya faktor emosi dan prasangka pribadi, presepsi, kecakapan atau ketidakcakapan, kemampuan atau ketidakmampuan panca indera manusia, dsb.
            ·   Menurut Chruden dan Sherman
a. Hambatan yang berasal dari perbedaan individual manusia yaitu perbedaan umur, perbedaan presepsi, perbedaan keadaan emosi, perbedaan status, keterampilan mendengarkan, penyaringan dan pencairan informasi.
b. Hambatan yang ditimbulkan oleh iklim psikologis dalam organisasi yaitu Suasana iklim kerja dapat mempengaruhi sikap dan perilaku staff dan efektifitas komunikasi organisasi.


Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar